PERANCANGAN MIXED-USE BUILDING DI KOTA BANDUNG : ARSITEKTUR KONTEMPORER

PERANCANGAN MIXED-USE BUILDING DI KOTA BANDUNG : ARSITEKTUR KONTEMPORER.

[thumbnail of 003/TA-20/UNW/BP/VII/2025] Text (003/TA-20/UNW/BP/VII/2025)
Draft Laporan TA_Aldi Fadilah_4122321120003_9-8-25.pdf - Accepted Version

Download (18MB)
Item Type: Thesis
Title:
PERANCANGAN MIXED-USE BUILDING DI KOTA BANDUNG : ARSITEKTUR KONTEMPORER
Abstract:

Peningkatan kebutuhan masyarakat akan akomodasi, pekerjaan, pendidikan, dan rekreasi seiring dengan pertumbuhan populasi mendorong terciptanya sistem dan bangunan yang mampu memenuhi kebutuhan tersebut secara efektif dan efisien. Salah satu solusi yang diterapkan adalah konsep bangunan campuran (mixed-use building) yang menggabungkan beberapa fungsi dalam satu kawasan, seperti hunian, komersial, perkantoran, dan fasilitas publik. Konsep ini dinilai mampu mendukung kehidupan urban yang praktis serta menjawab kebutuhan masyarakat modern.
Arsitektur kontemporer sebagai pendekatan desain dalam perancangan mixed-use building memberikan fleksibilitas dalam bentuk, fungsi, dan estetika bangunan. Gaya ini memungkinkan terciptanya bangunan yang tidak hanya fungsional, namun juga memiliki nilai visual dan identitas yang kuat. Kota Bandung dipilih sebagai lokasi perancangan karena merupakan pusat aktivitas masyarakat sekaligus tujuan pendatang dari luar kota, terutama dengan hadirnya moda transportasi baru, yaitu Kereta Cepat Indonesia–Cina (KCIC) atau Whoosh. Data menunjukkan bahwa jumlah penumpang Whoosh meningkat signifikan, terutama pada rute Halim–Padalarang yang mencapai jutaan penumpang per tahun. Hal ini menunjukkan adanya kebutuhan terhadap fasilitas penunjang di sekitar stasiun, khususnya di Padalarang.
Perancangan mixed-use building dengan pendekatan arsitektur kontemporer dan prinsip Transit Oriented Development (TOD) diharapkan dapat menjawab kebutuhan tersebut, sekaligus memberikan kontribusi terhadap peningkatan kualitas kawasan. Tujuan utama dari perancangan ini adalah menciptakan bangunan multifungsi yang mengintegrasikan area komersial, hunian, dan perkantoran dalam satu kesatuan desain yang responsif terhadap konteks lokasi serta memiliki daya tarik visual sebagai ikon kota.
Kata kunci: mixed-use building, arsitektur kontemporer, Kota Bandung, KCIC, transit oriented development (TOD)

Creators:
Fadilah, Aldi
Subjects:
Depositing User:
Date Deposited:
09 Oct 2025 08:06
Last Modified:
09 Oct 2025 08:06
URI: https://repo.unwim.ac.id/id/eprint/1167

Actions (login required)

View Item
View Item