ESTIMASI WAKTU PENYELESAIAN PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CRASHING PROGRAM (STUDI KASUS : PEMBANGUNAN GEDUNG LAYANAN OLAHRAGA KOTA TANGERANG SELATAN)

ESTIMASI WAKTU PENYELESAIAN PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CRASHING PROGRAM (STUDI KASUS : PEMBANGUNAN GEDUNG LAYANAN OLAHRAGA KOTA TANGERANG SELATAN).

[thumbnail of Jurnal TA Teknik Sipil] Text (Jurnal TA Teknik Sipil)
Jurnal Dendi.pdf - Other

Download (863kB)
[thumbnail of TA Teknik Sipil 2023] Text (TA Teknik Sipil 2023)
bismillah sidang dendi.pdf - Other
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
Item Type: Thesis
Title:
ESTIMASI WAKTU PENYELESAIAN PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CRASHING PROGRAM (STUDI KASUS : PEMBANGUNAN GEDUNG LAYANAN OLAHRAGA KOTA TANGERANG SELATAN)
Abstract:

Proyek Pembangunan Gedung Layanan Olahraga KONI Kota Tangerang Selatan merupakan asset untuk memberdayakan sumber daya manusia yang berkeinginan untuk meningkatkan potensi diri, bangunan Gedung KONI ini salah satu tempat yang diperdayakan oleh pemerintah Kota Tangerang Selatan untuk ajang olahraga bila ada kegitan antar daerah saling unjuk kemampuannya. Pada penelitian ini menggunakan metode precedence diagram method (PDM) untuk mengetahui hubungan antar kegiatan yang pada dasarnya menitikberatkan pada persoalan keseimbangan diantara biaya dan waktu penyelesain proyek. Metode PDM ini mirip dengan teknik diagram Activity On Node (AON) dan berdasarkan pada empat hubungan dasar fundamental, yaitu Finish To Start (FS); Start To Start (SS); Finish To Finish (FF); Start To Finish (SF). Keuntungan dari penggunaan PDM ini ketika menyusun jadwal proyek adalah manajer proyek dapat dengan mudah menentukan waktu tunggu dan jeda dari berbagai aktivitas. Disamping itu, lead time juga memungkinkan adanya kegiatan yang bertabrakan satu sama lain. Perhitungan PDM pada dasarnya sama dengan perhitungan CPM, yaitu menggunakan perhitungan ke depan (Forward Analysis) untuk menentukan Earliest Start (ES) dan Earliest Finish (EF). Dan menggunakan perhitungan kebelakang (Backward Analysis) untuk menentukan Latest Start (LS) dan Latest Finish (LF). Pada penelitian Gedung Layanan Olahraga ini penulis hanya melakukan penelitian percepatan waktu dan biaya yang akan berubah dari awal perencanaan, karena pada dasarnya jika durasi dipercepat maka hubungannya dengan biaya langsung (Direct Cost) dan biaya tak langsung (Indirect Cost). Penelitian ini, penulis menggunakan alternatif penambahan empat jam kerja dan metode sistem shift untuk mempersingkat durasi dari waktu normal. Dengan menggunakan alternatif penambahan empat jam kerja didapat durasi 148 hari atau sekitar 12,95% lebih cepat dari durasi normal yaitu 170 hari dengan total biaya proyek Rp. 8.129.696.235,00 sedangkan dengan menggunakan metode sistem shift didapat durasi 154 hari atau sekitar 9,45% lebih cepat dari durasi normal dengan total biaya proyek Rp. 8.618.549.948,00. Sehingga dapat kesimpulan bahwa dengan dilakukannya analisis pada Pembangunan Layanan Gedung Olahraga dapat menggunakan dua alternatif tersebut untuk mempertimbangkan masalah waktu dan biaya penyelesaian proyek.
Kata Kunci : Metode PDM Precedence Diagram Method, Activity On Node (AON), CPM Critical Path Method, biaya langsung dan biaya tak langsung.

Creators:
Faturrohman, Muhamad Dendi
Subjects:
Depositing User:
Date Deposited:
14 Apr 2025 02:51
Last Modified:
14 Apr 2025 02:51
URI: https://repo.unwim.ac.id/id/eprint/379

Actions (login required)

View Item
View Item