ANALISIS DAMPAK KERETA CEPAT TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN DAN KENAIKAN NILAI TANAH DI KECAMATAN CILEUNYI

Item Type:	Thesis
Title:	ANALISIS DAMPAK KERETA CEPAT TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN DAN KENAIKAN NILAI TANAH DI KECAMATAN CILEUNYI
Abstract:	Pembangunan infrastruktur berskala nasional seperti Kereta Cepat Jakarta–Bandung membawa dampak signifikan terhadap perubahan spasial dan ekonomi wilayah sekitarnya. Salah satu wilayah yang terdampak langsung adalah Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung. Proyek strategis nasional ini memicu terjadinya alih fungsi lahan dari pertanian menjadi area terbangun, serta mendorong terjadinya peningkatan nilai tanah, khususnya di wilayah yang berada dekat dengan jalur dan stasiun kereta cepat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan penggunaan lahan serta kenaikan nilai tanah antara tahun 2021 dan 2024 di Kecamatan Cileunyi. Metode yang digunakan adalah pengolahan citra satelit Sentinel-2A dengan klasifikasi Support Vector Machine (SVM) untuk memperoleh peta tutupan lahan, serta analisis data Zona Nilai Tanah (ZNT) dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) sebagai acuan perubahan nilai tanah. Selain itu, dilakukan uji korelasi Spearman untuk mengetahui hubungan antara kedekatan lahan terhadap Stasiun Kereta Cepat Tegalluar dengan kenaikan nilai tanah. Hasil penelitian menunjukkan adanya alih fungsi lahan pertanian seluas ±70 hektar dan peningkatan area terbangun sebesar ±245 hektar selama tiga tahun. Nilai tanah di Kecamatan Cileunyi juga mengalami peningkatan pada periode yang sama. Namun, hasil uji Spearman terhadap 50 sampel lahan menunjukkan korelasi -0,234 dengan signifikansi 0,102, yang berarti hubungan antara kenaikan nilai tanah dengan kedekatan ke Stasiun Kereta Cepat Tegalluar bersifat lemah dan tidak signifikan. Temuan ini mengindikasikan bahwa kenaikan nilai tanah di Kecamatan Cileunyi tidak sepenuhnya dipengaruhi oleh keberadaan kereta cepat, melainkan juga oleh faktor lain seperti pembangunan infrastruktur pendukung, peningkatan aksesibilitas, serta perkembangan kawasan permukiman dan ekonomi. Kata kunci: kereta cepat, alih fungsi lahan, nilai tanah
Creators:	PERTIWI, MEITRI ABDI
Subjects:	G Geography. Anthropology. Recreation > GA Mathematical geography. Cartography
Depositing User:	Mrs. Ineu Nuraeni, S.Sos
Date Deposited:	07 Oct 2025 03:45
Last Modified:	29 Oct 2025 01:56
URI:	https://repo.unwim.ac.id/id/eprint/1140

Pembangunan infrastruktur berskala nasional seperti Kereta Cepat Jakarta–Bandung membawa dampak signifikan terhadap perubahan spasial dan ekonomi wilayah sekitarnya. Salah satu wilayah yang terdampak langsung adalah Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung. Proyek strategis nasional ini memicu terjadinya alih fungsi lahan dari pertanian menjadi area terbangun, serta mendorong terjadinya peningkatan nilai tanah, khususnya di wilayah yang berada dekat dengan jalur dan stasiun kereta cepat.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan penggunaan lahan serta kenaikan nilai tanah antara tahun 2021 dan 2024 di Kecamatan Cileunyi. Metode yang digunakan adalah pengolahan citra satelit Sentinel-2A dengan klasifikasi Support Vector Machine (SVM) untuk memperoleh peta tutupan lahan, serta analisis data Zona Nilai Tanah (ZNT) dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) sebagai acuan perubahan nilai tanah. Selain itu, dilakukan uji korelasi Spearman untuk mengetahui hubungan antara kedekatan lahan terhadap Stasiun Kereta Cepat Tegalluar dengan kenaikan nilai tanah.
Hasil penelitian menunjukkan adanya alih fungsi lahan pertanian seluas ±70 hektar dan peningkatan area terbangun sebesar ±245 hektar selama tiga tahun. Nilai tanah di Kecamatan Cileunyi juga mengalami peningkatan pada periode yang sama. Namun, hasil uji Spearman terhadap 50 sampel lahan menunjukkan korelasi -0,234 dengan signifikansi 0,102, yang berarti hubungan antara kenaikan nilai tanah dengan kedekatan ke Stasiun Kereta Cepat Tegalluar bersifat lemah dan tidak signifikan. Temuan ini mengindikasikan bahwa kenaikan nilai tanah di Kecamatan Cileunyi tidak sepenuhnya dipengaruhi oleh keberadaan kereta cepat, melainkan juga oleh faktor lain seperti pembangunan infrastruktur pendukung, peningkatan aksesibilitas, serta perkembangan kawasan permukiman dan ekonomi.
Kata kunci: kereta cepat, alih fungsi lahan, nilai tanah