ANALISIS WILAYAH RAWAN LONGSOR DI KABUPATEN BANDUNG

Tanah longsor adalah sebuah bencana alam yang sering terjadi di Indonesia. Tanah longsor merupakan bentuk perpindahan massa alami dan menyebar dalam jumlah besar dalam waktu singkat. Dalam hal topografi, daerah yang rawan longsor adalah lereng gunung dan bukit, dengan lereng sedang hingga curam, adapun Gempa bumi dan aktivitas manusia mempengaruhi stabilitas lereng.
Daerah rawan bencana longsor dapat diidentifikasi dengan menggunakan sistem informasi geografis. Pada penelitian ini dilakukan pembuatan peta daerah rawan longsor dengan menggunakan beberapa parameter penyebab tanah longsor diantaranya curah hujan, jenis tanah, kemiringan lereng, dan penggunaan lahan. Parameter tersebut akan di overlay dengan metode intersect dan selanjutnya akan dilakukan tahap skoring.
Hasil yang didapatkan berupa peta daerah rawan longsor yang terbagi dalam 3 kelas kerawanan yakni kerawanan rendah, kerawanan sedang dan kerawanan tinggi. Pada peta daerah rawan longsor dibagi ke dalam 3 kelas yaitu rendah, sedang dan tinggi. Pada tingkat kerawanan rendah sebesar 19,66% atau setara dengan luasan 34.645,343 ha, tingkat kerawanan sedang sebesar 69,48% atau setara dengan luasan 122.449,245 ha dan tingkat kerawanan tinggi sebesar 10,86% atau setara dengan luasan 19.144,012 ha.
Kata kunci: rawan longsor, SIG, mitigasi bencana