PENGGUNAAN MODEL TIGA DIMENSI DALAM PENYELESAIAN SENGKETA BATAS WILAYAH ADMINISTRASI DESA DI KABUPATEN BANDUNG

Item Type:	Thesis
Title:	PENGGUNAAN MODEL TIGA DIMENSI DALAM PENYELESAIAN SENGKETA BATAS WILAYAH ADMINISTRASI DESA DI KABUPATEN BANDUNG
Abstract:	Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 45 Tahun 2016 tentang Pedoman Penetapan dan Penegasan Batas Desa, salah satu metode yang dapat digunakan dalam penegasan batas desa adalah metode kartometrik, yakni suatu metode pemetaan yang dilakukan dengan menarik batas pada lembar peta dasar. Pada penarikan batas wilayah administrasi desa/kelurahan sering dijumpai batas – batas yang tidak sepakat, untuk menyelesaikan batas yang tidak sepakat perlu menggunakan pendekatan tiga dimensi untuk melihat kenampakan topografi wilayah yang menjadi sengketa. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif yang berfokus untuk memberikan suatu gambaran atau penjelasan pada proses pengolahan data spasial hingga menjadi suatu informasi berupa gambaran solusi batas wilayah administrasi sesuai dengan kenampakan model tiga dimensi guna memberikan masukan kepada pemerintah daerah mengenai penyelesaian batas wilayah administrasi desa/kelurahan yang batas wilayahnya masih belum ada titik sepakat. Hasil pendekatan tiga dimensi pada penelitian ini untuk menyelesaikan batas wilayah administrasi desa/kelurahan yang batasnya belum sepakat adalah pendekatan tiga dimensi mampu digunakan untuk menganalisis wilayah yang batasnya belum sepakat terutama wilayah yang berada pada vegetasi rapat dengan melihat kenampakan topografi dan faktor penentu lainnya. Hasil dari analisis penelitian ini adalah lima batas solusi alternatif yang dapat digunakan sebagai masukan guna penyelesaian sengketa batas administrasi. Kata kunci: kartometrik, tiga dimensi, batas administrasi
Creators:	NUGRAHA, DANIS PURWA YOGA
Subjects:	T Technology > T Technology (General)
Depositing User:	Mrs. Ineu Nuraeni, S.Sos
Date Deposited:	22 May 2025 04:35
Last Modified:	22 May 2025 04:35
URI:	https://repo.unwim.ac.id/id/eprint/628

Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 45 Tahun 2016 tentang Pedoman Penetapan dan Penegasan Batas Desa, salah satu metode yang dapat digunakan dalam penegasan batas desa adalah metode kartometrik, yakni suatu metode pemetaan yang dilakukan dengan menarik batas pada lembar peta dasar. Pada penarikan batas wilayah administrasi desa/kelurahan sering dijumpai batas – batas yang tidak sepakat, untuk menyelesaikan batas yang tidak sepakat perlu menggunakan pendekatan tiga dimensi untuk melihat kenampakan topografi wilayah yang menjadi sengketa.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif yang berfokus untuk memberikan suatu gambaran atau penjelasan pada proses pengolahan data spasial hingga menjadi suatu informasi berupa gambaran solusi batas wilayah administrasi sesuai dengan kenampakan model tiga dimensi guna memberikan masukan kepada pemerintah daerah mengenai penyelesaian batas wilayah administrasi desa/kelurahan yang batas wilayahnya masih belum ada titik sepakat.
Hasil pendekatan tiga dimensi pada penelitian ini untuk menyelesaikan batas wilayah administrasi desa/kelurahan yang batasnya belum sepakat adalah pendekatan tiga dimensi mampu digunakan untuk menganalisis wilayah yang batasnya belum sepakat terutama wilayah yang berada pada vegetasi rapat dengan melihat kenampakan topografi dan faktor penentu lainnya. Hasil dari analisis penelitian ini adalah lima batas solusi alternatif yang dapat digunakan sebagai masukan guna penyelesaian sengketa batas administrasi.
Kata kunci: kartometrik, tiga dimensi, batas administrasi