ANALISIS KETERSEDIAAN RUANG TERBUKA HIJAU BERDASARKAN PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGEN DI KOTA BANDUNG

Item Type:	Thesis
Title:	ANALISIS KETERSEDIAAN RUANG TERBUKA HIJAU BERDASARKAN PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGEN DI KOTA BANDUNG
Abstract:	Ketersediaan ruang terbuka hijau sangat penting serta harus diperhitungkan dalam perencanaan tata ruang kota karena berfungsi sebagai penyedia oksigen. Kebutuhan ruang terbuka hijau semakin meningkat setiap tahunnya sedangkan ketersediaannya semakin terbatas. Banyak ruang terbuka hijau dialihfungsikan menjadi lahan terbangun guna menunjang segala aktifitas dan pemenuhan kebutuhan hidup penduduk kota. Hal ini berbanding terbalik dengan konsumen oksigen seperti manusia, kendaraan bermotor, dan hewan ternak yang terus bertambah setiap tahunnya. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis ketersediaan ruang terbuka hijau berdasarkan pemenuhan kebutuhan oksigen Kota Bandung tahun 2021 dengan citra landsat 8. Pemetaan ruang terbuka hijau dilakukan dengan overlay antara peta kerapatan vegetasi (metode NDVI) dan peta penutup lahan (metode MLC) menggunakan aplikasi ArcGIS 10.5 serta menghitung kebutuhan oksigen harian berdasarkan luas wilayah, jumlah penduduk, jumlah kendaraan bermotor dan jumlah hewan ternak dengan metode Gerarkis sesuai Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.5/PRT/M/2008. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Ketersediaan ruang terbuka hijau di Kota Bandung berdasarkan luas wilayah belum tercukupi sesuai dengan ketentuaan yaitu 30% dari luas wilayah. Luas ruang terbuka hijau yang dibutuhkan sebesar 5.019 Ha dan luas ruang terbuka hijau yang tersedia sebesar 3.207 Ha. Selain itu ketersediaan ruang terbuka hijau berdasarkan jumlah penduduk belum sesuai ketentuan luas ruang terbuka hijau untuk setiap penduduk seluas 20 m2/jiwa. Berdasarkan hasil analisis luas ruang terbuka hijau yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan oksigen, hasilnya luas ruang terbuka hijau yang ada saat ini masih belum memenuhi yaitu sebesar 3.207 Ha dan luasan ruang terbuka hijau yang dibutuhkan adalah sebesar 14.316 Ha. Kata kunci: RTH, NDVI, Metode Gerarkis
Creators:	MONICA, WINDA
Subjects:	G Geography. Anthropology. Recreation > GA Mathematical geography. Cartography H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor
Depositing User:	Mrs. Ineu Nuraeni, S.Sos
Date Deposited:	02 Jun 2025 04:00
Last Modified:	02 Jun 2025 04:00
URI:	https://repo.unwim.ac.id/id/eprint/792

Ketersediaan ruang terbuka hijau sangat penting serta harus diperhitungkan dalam perencanaan tata ruang kota karena berfungsi sebagai penyedia oksigen. Kebutuhan ruang terbuka hijau semakin meningkat setiap tahunnya sedangkan ketersediaannya semakin terbatas. Banyak ruang terbuka hijau dialihfungsikan menjadi lahan terbangun guna menunjang segala aktifitas dan pemenuhan kebutuhan hidup penduduk kota. Hal ini berbanding terbalik dengan konsumen oksigen seperti manusia, kendaraan bermotor, dan hewan ternak yang terus bertambah setiap tahunnya.
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis ketersediaan ruang terbuka hijau berdasarkan pemenuhan kebutuhan oksigen Kota Bandung tahun 2021 dengan citra landsat 8. Pemetaan ruang terbuka hijau dilakukan dengan overlay antara peta kerapatan vegetasi (metode NDVI) dan peta penutup lahan (metode MLC) menggunakan aplikasi ArcGIS 10.5 serta menghitung kebutuhan oksigen harian berdasarkan luas wilayah, jumlah penduduk, jumlah kendaraan bermotor dan jumlah hewan ternak dengan metode Gerarkis sesuai Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.5/PRT/M/2008.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Ketersediaan ruang terbuka hijau di Kota Bandung berdasarkan luas wilayah belum tercukupi sesuai dengan ketentuaan yaitu 30% dari luas wilayah. Luas ruang terbuka hijau yang dibutuhkan sebesar 5.019 Ha dan luas ruang terbuka hijau yang tersedia sebesar 3.207 Ha. Selain itu ketersediaan ruang terbuka hijau berdasarkan jumlah penduduk belum sesuai ketentuan luas ruang terbuka hijau untuk setiap penduduk seluas 20 m2/jiwa. Berdasarkan hasil analisis luas ruang terbuka hijau yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan oksigen, hasilnya luas ruang terbuka hijau yang ada saat ini masih belum memenuhi yaitu sebesar 3.207 Ha dan luasan ruang terbuka hijau yang dibutuhkan adalah sebesar 14.316 Ha.
Kata kunci: RTH, NDVI, Metode Gerarkis