ANALISIS DAN EKSTRASI TAJUK POHON DALAM ESTIMASI PERHITUNGAN KETINGGIAN KANOPI MENGGUNAKAN CITRA FOTO UDARA (Studi Kasus : Desa Cilembu, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang)

Item Type:	Thesis
Title:	ANALISIS DAN EKSTRASI TAJUK POHON DALAM ESTIMASI PERHITUNGAN KETINGGIAN KANOPI MENGGUNAKAN CITRA FOTO UDARA (Studi Kasus : Desa Cilembu, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang)
Abstract:	Dalam beberapa tahun terakhir, pemantauan dan pengelolaan sumber daya alam telah menjadi semakin penting, terutama dalam konteks perubahan iklim dan pelestarian lingkungan. Ketinggian kanopi pohon merupakan indikator penting dalam memahami struktur ekosistem pada lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi penggunaan teknologi drone dalam mengukur ketinggian kanopi pohon di Desa Cilembu, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang. Dengan memanfaatkan citra udara, penelitian ini diharapkan dapat memberikan data yang akurat dan efisien untuk mendukung perencanaan tata ruang dan pengelolaan hutan yang berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan pengumpulan data melalui foto udara yang diambil menggunakan drone berjenis quadcopter. Sebanyak 5.263 foto diambil dalam lima sesi akuisisi pada bulan April 2025, dengan parameter forward overlap dan sidelap masing-masing sebesar 80%. Data yang diperoleh kemudian diproses menggunakan perangkat lunak Agisoft Metashape untuk menghasilkan model 3D, dense point cloud, serta produk ortofoto dan Digital Elevation Model (DEM). Selanjutnya, Canopy Height Model (CHM) dihitung dengan mengurangkan Digital Terrain Model (DTM) dari Digital Surface Model (DSM). Ekstraksi tajuk pohon dilakukan menggunakan algoritma Local Maxima untuk mengidentifikasi ketinggian pohon di atas 10 meter, serta algoritma Crown Delineation sebagai data ekstraksi tambahan dalam mengidentifikasi batas kanopi pohon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model CHM yang dihasilkan memiliki resolusi spasial sebesar 0,171 m/piksel. Uji akurasi menunjukkan bahwa kesalahan horizontal (CE90) adalah 0,154 m dan kesalahan vertikal (LE90) adalah 1,753 m, yang memenuhi standar ketelitian peta dasar. Kemudian, hasil distribusi ketinggian melalui proses ekstraksi, serta validasi lapangan dengan pengukuran langsung pada 10 sampel pohon menunjukkan rata-rata kesalahan sebesar 15 cm antara data ketinggian hasil ekstraksi tajuk pohon dengan data pengukuran ketinggian di lapangan. Penelitian ini mengindikasikan bahwa penggunaan drone dan metode yang diterapkan dapat memberikan distribusi estimasi ketinggian kanopi pohon yang baik, serta berkontribusi pada pengelolaan sumber daya alam yang lebih baik. Kata Kunci : drone, canopy height model, local maxima,crown delineation, pohon.
Creators:	Qinthara, Hafidz
Subjects:	T Technology > TR Photography
Depositing User:	Mrs. Ineu Nuraeni, S.Sos
Date Deposited:	26 Aug 2025 08:18
Last Modified:	26 Aug 2025 08:18
URI:	https://repo.unwim.ac.id/id/eprint/1065

Dalam beberapa tahun terakhir, pemantauan dan pengelolaan sumber daya alam telah menjadi semakin penting, terutama dalam konteks perubahan iklim dan pelestarian lingkungan. Ketinggian kanopi pohon merupakan indikator penting dalam memahami struktur ekosistem pada lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi penggunaan teknologi drone dalam mengukur ketinggian kanopi pohon di Desa Cilembu, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang. Dengan memanfaatkan citra udara, penelitian ini diharapkan dapat memberikan data yang akurat dan efisien untuk mendukung perencanaan tata ruang dan pengelolaan hutan yang berkelanjutan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan pengumpulan data melalui foto udara yang diambil menggunakan drone berjenis quadcopter. Sebanyak 5.263 foto diambil dalam lima sesi akuisisi pada bulan April 2025, dengan parameter forward overlap dan sidelap masing-masing sebesar 80%. Data yang diperoleh kemudian diproses menggunakan perangkat lunak Agisoft Metashape untuk menghasilkan model 3D, dense point cloud, serta produk ortofoto dan Digital Elevation Model (DEM). Selanjutnya, Canopy Height Model (CHM) dihitung dengan mengurangkan Digital Terrain Model (DTM) dari Digital Surface Model (DSM). Ekstraksi tajuk pohon dilakukan menggunakan algoritma Local Maxima untuk mengidentifikasi ketinggian pohon di atas 10 meter, serta algoritma Crown Delineation sebagai data ekstraksi tambahan dalam mengidentifikasi batas kanopi pohon.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model CHM yang dihasilkan memiliki resolusi spasial sebesar 0,171 m/piksel. Uji akurasi menunjukkan bahwa kesalahan horizontal (CE90) adalah 0,154 m dan kesalahan vertikal (LE90) adalah 1,753 m, yang memenuhi standar ketelitian peta dasar. Kemudian, hasil distribusi ketinggian melalui proses ekstraksi, serta validasi lapangan dengan pengukuran langsung pada 10 sampel pohon menunjukkan rata-rata kesalahan sebesar 15 cm antara data ketinggian hasil ekstraksi tajuk pohon dengan data pengukuran ketinggian di lapangan. Penelitian ini mengindikasikan bahwa penggunaan drone dan metode yang diterapkan dapat memberikan distribusi estimasi ketinggian kanopi pohon yang baik, serta berkontribusi pada pengelolaan sumber daya alam yang lebih baik.
Kata Kunci : drone, canopy height model, local maxima,crown delineation, pohon.