PEMANFAATAN FOTO UDARA UNTUK ANALISIS SPASIAL DAERAH RAWAN LONGSOR (Studi Kasus: Desa Cimarias, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang)

PEMANFAATAN FOTO UDARA UNTUK ANALISIS SPASIAL DAERAH RAWAN LONGSOR (Studi Kasus: Desa Cimarias, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang).

[thumbnail of Jurnal TA GD 2025] Text (Jurnal TA GD 2025)
Jurnal Tugas Akhir_Naufal Rizki Mahesa_4122321130001.pdf - Accepted Version

Download (1MB)
[thumbnail of 024/TA-30/UNW/BP/VII/2025] Text (024/TA-30/UNW/BP/VII/2025)
Tugas Akhir_Naufal Rizki Mahesa_4122321130001_Rev.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (24MB)
Item Type: Thesis
Title:
PEMANFAATAN FOTO UDARA UNTUK ANALISIS SPASIAL DAERAH RAWAN LONGSOR (Studi Kasus: Desa Cimarias, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang)
Abstract:

Desa Cimarias secara topografis didominasi oleh pegunungan yang merupakan bagian kaki dan punggungan Gunung Kareumbi sehingga banyak terdapat lereng yang curam yang berpotensi terjadinya longsor, pada April 2020, longsor terjadi di Dusun Lemahneundeut, yang mengakibatkan tertutupnya akses jalan penghubung antar desa oleh material longsoran. (detikNews, 2020). Sebagai upaya mitigasi bencana tanah longsor dalam bentuk informasi awal untuk memperkirakan potensi dari bencana tersebut, dapat dilakukan analisis spasial dengan memanfaatkan hasil foto udara yang berupa DEM dan ortofoto serta penerapan Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk mendapatkan peta tingkat kerawanan longsor yang akurat. Pada penelitian ini DEM hasil foto udara yang masih berbentuk DSM (Digital Surface Model) akan di filtering menggunakan metode cloth simulation filtering, hingga menghasilkan DTM (Digital Terrain Model) yang hanya memuat informasi ketinggian permukaan tanah. Kemudian DTM dan ortofoto dilakukan uji ketelitian geometri vertikal (LE90) dan horizontal (CE90) dari perhitungan RMSE (root mean square error) yang mengacu pada Peraturan Kepala BIG No. 6 Tahun 2018. Analisis spasial sistem informasi geografis pada DTM digunakan untuk mendapatkan klasifikasi nilai dari kemiringan lereng (slope). Hasil klasifikasi slope DTM digunakan untuk memperoleh tingkat kerawanan tanah longsor dengan melakukan overlay bersama parameter lainnya yaitu penggunaan lahan, curah hujan, jenis tanah, dan jenis batuan, serta dilakukan perhitungan antara skoring dan pembobotan yang mengacu pada model pendugaan kerawanan longsor (PVMBG, 2004). Hasil uji geometrik menunjukan DEM dan ortofoto menghasilkan nilai RMSEz sebesar 0.360814 m dan RMSEr sebesar 0.084937, Jika di klasifikasikan terhadap ketelitian geometri peta RBI ortofoto yang dihasilkan memenuhi ketelitian peta skala 1:1000 pada kelas 1, sementara DEM yang dihasilkan masuk kedalam ketelitian peta skala 1:2500 kelas 1. Hasil analisis spasial tingkat kerawanan longsor di wilayah Desa Cimarias menghasilkan empat tingkat klasifikasi yaitu rendah, sedang, tinggi dan sangat tinggi. Tingkat kerawanan longsor didominasi tingkat kerawanan tinggi dengan luas wilayah 326.275 Ha (39.82%), hasil uji validasi peta tingkat kerawanan longsor dengan menggunakan metode accurasion assessment memperoleh persentase sebesar 85.42%, berdasarkan ketetapan (National Park Service vegetation inventory, 2011) peta tersebut termasuk akurat karena nilai yang dihasilkan adalah ≥80%.
Kata Kunci: foto udara, DEM, ortofoto, analisis spasial, kerawanan longsor

Creators:
Mahesa, Naufal Rizki
Subjects:
Depositing User:
Date Deposited:
03 Sep 2025 02:20
Last Modified:
03 Sep 2025 02:20
URI: https://repo.unwim.ac.id/id/eprint/1074

Actions (login required)

View Item
View Item