PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PENEGASAN BATAS DESA MENGGUNAKAN METODE KARTOMETRIK (STUDI KASUS DI DESA CIBUNAR KECAMATAN CIBATU KABUPATEN GARUT)

PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PENEGASAN BATAS DESA MENGGUNAKAN METODE KARTOMETRIK (STUDI KASUS DI DESA CIBUNAR KECAMATAN CIBATU KABUPATEN GARUT).

[thumbnail of Jurnal TA GD 2024] Text (Jurnal TA GD 2024)
JURNAL_DANI HERLAMBANG.pdf - Other

Download (887kB)
[thumbnail of 014/TA-30/UNW/BP/VI/2024] Text (014/TA-30/UNW/BP/VI/2024)
TA_DANI.pdf - Other
Restricted to Registered users only

Download (3MB)
Item Type: Thesis
Title:
PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PENEGASAN BATAS DESA MENGGUNAKAN METODE KARTOMETRIK (STUDI KASUS DI DESA CIBUNAR KECAMATAN CIBATU KABUPATEN GARUT)
Abstract:

Batas desa adalah pembatas wilayah administrasi pemerintahan antar desa yang merupakan rangkaian titik-titik koordinat yang berada pada permukaan bumi dapat berupa tanda-tanda alam seperti igir/punggung gunung/pegunungan, (watershed), median sungai, dan/atau unsur buatan yang dituangkan dalam bentuk peta. Pemanfaatan SIG dalam penegasan batas desa yaitu untuk memasukan, menyimpan, memperbaiki, memperbaharui, mengelola, mengintegrasikan, menganalisa dan menampilkan data batas desa. Batas desa ini sangat menarik untuk diteliti karena banyak sekali kasus batas desa yang tidak sesuai dan fenomena terkait batas desa seperti perselisihan batas dikarenakan batas yang tidak jelas. Sehingga penulis tertarik untuk meneliti terkait topik batas desa.
Dalam penyusunan tugas akhir ini dilakukan metode penelitian yang bersifat kuantitatif. Penelitian analisis kuantitatif merupakan jenis penelitian menurut paradigmanya. Pada penyusunan tugas akhir ini mengacu ke Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 45 Tahun 2016 menggunakan metode kartometrik. Dengan menggunakan beberapa data seperti data batas sebelum dilakukan perbaikan, data tematik Kabupaten Garut, data batas Kabupaten/Kota, citra satelit dan data batas hasil penelusuran lapangan. Dalam penegasan batas Desa Cibunar dilakukan dengan metode kuantitatif menggunakan perangkat lunak SIG.
Hasil dari penelitian ini bahwa penegasan batas desa ini menghasilkan perbedaan luas yaitu luas sebelum diperbaiki 3,77 Km2 dan luas setelah diperbaiki 3,86 Km2. Terdapat perubahan batas pada 9 segmen di Desa Cibunar. Penyebab utama terjadinya perubahan batas yaitu kekeliruan penunjuk batas dalam penegasan batas desa sebelumnya. Pada setiap segmen sudah disepakati oleh desa yang berbatasan dengan Desa Cibunar. Selisih setelah penegasan dan sebelum penegasan terbesar yaitu pada Desa Mekarsari dengan selisih panjang 1.612 meter dan selisih terpendek yaitu pada Desa Cibiuk Kaler dengan selisih panjang 2 meter.
Kata kunci: Batas Desa, SIG, Kartometrik

Creators:
HERLAMBANG, DANI
Subjects:
Depositing User:
Date Deposited:
16 May 2025 08:42
Last Modified:
16 May 2025 08:42
URI: https://repo.unwim.ac.id/id/eprint/593

Actions (login required)

View Item
View Item