ANALISIS KESESUAIAN MORFOLOGI UNTUK PENATAAN RUANG DI KABUPATEN BEKASI

Penataan ruang merupakan salah satu komponen yang berfungsi untuk mewadahi proses pembangunan. Dalam pelaksanaannya, penataan ruang harus memperhatikan banyak aspek-aspek. Aspek yang menjadi dasar dalam penataan ruang biasanya dituangkan dalam sebuah peta. Peta memuat informasi spasial yang digunakan untuk mengetahui kondisi suatu objek di lapangan secara tidak langsung.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan skoring dan pembobotan. Data yang digunakan merupakan Data DEMNAS dan batas administrasi Kabupaten Bekasi. Dalam penyusunan peta morfologi nilai kemiringan dibagi menjadi 5 kelas, yang nantinya dibobotkan dengan peta morfologi dan akan menjadi SKL morfologi. Sehingga pada SKL morfologi didapatkan 5 kelas antara lain, Kemampuan Lahan Morfologi Tinggi, Kemampuan Lahan Morfologi Cukup, Kemampuan Lahan Morfologi Sedang, Kemampuan Lahan Morfologi Kurang, Kemampuan Lahan Morfologi Rendah.
Berdasar hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh luasan area satuan kemampuan morfologi di Kabupaten Bekasi dengan kriteria masing-masing antara lain kemampuan lahan morfologi rendah sebesar 35,22% seluas 44002,008 ha, kemampuan lahan morfologi kurang sebesar 45,87% seluas 57297,977 ha, kemampuan lahan morfologi sedang sebesar 18,53% seluas 23152,717 ha, kemampuan lahan korfologi cukup sebesar 0,36% seluas 459,040 ha, kemampuan lahan morfologi tinggi sebesar 0,02% seluas 0,009 ha.
Kata kunci: Morfologi, SKL, Rencana Tata Ruang,