ANALISIS KEBERADAAN PILAR BATAS ADMINISTRASI KABUPATEN SUBANG TERHADAP RISIKO BENCANA TANAH LONGSOR MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)

ANALISIS KEBERADAAN PILAR BATAS ADMINISTRASI KABUPATEN SUBANG TERHADAP RISIKO BENCANA TANAH LONGSOR MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG).

[thumbnail of Jurnal TA GD 2025] Text (Jurnal TA GD 2025)
Jurnal Malvi Azmi Rabbani 4122323130001.pdf - Accepted Version

Download (453kB)
[thumbnail of 010/TA-30/UNW/BP/VII/2025] Text (010/TA-30/UNW/BP/VII/2025)
00. TUGAS AKHIR_MALVI AZMI R_4122323130001_Sid_Rev_Final - J.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (14MB)
Item Type: Thesis
Title:
ANALISIS KEBERADAAN PILAR BATAS ADMINISTRASI KABUPATEN SUBANG TERHADAP RISIKO BENCANA TANAH LONGSOR MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)
Abstract:

Pilar batas merupakan komponen penting dalam pengelolaan wilayah administratif karena berfungsi sebagai penanda legal batas antarwilayah. Di Kabupaten Subang, keberadaan pilar batas belum sepenuhnya terpetakan, sehingga menimbulkan potensi ketidakjelasan batas wilayah serta konflik dalam pengelolaan sumber daya alam. Selain itu, wilayah ini juga menghadapi ancaman bencana tanah longsor, terutama di daerah dengan kemiringan lereng curam, curah hujan tinggi, dan jenis tanah yang rentan terhadap longsor.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sebaran pilar batas administratif serta tingkat risiko tanah longsor menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG).
Hasil dari analisis menunjukan 205 pilar batas administratif yang dianalisis, 8 pilar berada di kategori risiko rendah, 176 pilar dalam kategori risiko sedang, dan 19 pilar dalam kategori risiko tinggi.
Hal ini menunjukkan bahwa 85% pilar batas berada dalam kategori risiko sedang. Pilar dengan risiko tinggi tersebar di wilayah dataran tinggi dan berbukit, terutama di perbatasan dengan Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Sumedang. Selain itu, terdapat 2 pilar batas di wilayah pesisir yang tidak terdampak longsor, namun rentan terhadap abrasi dan perubahan garis pantai. Untuk mendukung upaya mitigasi, direkomendasikan penerapan terasering, penanaman vegetasi penahan erosi, serta pemantauan berkala terhadap kondisi pilar batas guna mendukung pembangunan berkelanjutan dan mengurangi risiko bencana di masa mendatang.
Kata Kunci: Gunung Tangkuban Perahu, Network Analysis, Jalur Evakuasi.

Creators:
RABBANI, MALVI AZMI
Subjects:
Depositing User:
Date Deposited:
04 Sep 2025 07:38
Last Modified:
04 Sep 2025 07:38
URI: https://repo.unwim.ac.id/id/eprint/1079

Actions (login required)

View Item
View Item