PERBANDINGAN KETELITIAN TITIK SURVEI GNSS BERDASARKAN JUMLAH TITIK IKAT MENGGUNAKAN METODE STATIK (Studi kasus : Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan)

PERBANDINGAN KETELITIAN TITIK SURVEI GNSS BERDASARKAN JUMLAH TITIK IKAT MENGGUNAKAN METODE STATIK (Studi kasus : Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan).

[thumbnail of 011/TA-30/UNW/BP/VII/2025] Text (011/TA-30/UNW/BP/VII/2025)
TUGAS AKHIR_DEWANTARA.pdf - Accepted Version

Download (15MB)
Item Type: Thesis
Title:
PERBANDINGAN KETELITIAN TITIK SURVEI GNSS BERDASARKAN JUMLAH TITIK IKAT MENGGUNAKAN METODE STATIK (Studi kasus : Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan)
Abstract:

Provinsi Kalimantan Selatan memiliki potensi besar dalam pembangunan infrastruktur yang memerlukan dukungan data geospasial akurat. Salah satu komponen penting adalah titik referensi dari jaringan CORS sebagai kontrol dalam survei GNSS. Sejak 2017, jaringan CORS terus dikembangkan oleh BIG dan hingga 2023 terdapat sembilan titik di wilayah ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jumlah dan kombinasi titik ikat CORS terhadap hasil koordinat survei GNSS, khususnya peran titik kontrol horizontal dalam menentukan akurasi data.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh jumlah dan kombinasi titik ikat terhadap ketelitian hasil survei GNSS menggunakan metode statik. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk membandingkan ketelitian koordinat berdasarkan variasi jumlah titik ikat, serta memberikan rekomendasi konfigurasi titik ikat yang paling optimal dalam hal akurasi dan efisiensi. Pengolahan data dilakukan dengan metode perataan jaringan (adjustment network) untuk mendapatkan hasil koordinat yang presisi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa skema satu titik ikat CBRK memberikan ketelitian terbaik, dengan rata-rata ketelitian horizontal sebesar 0.009 meter, ketelitian vertikal sebesar 0.054 meter, RMSE sebesar 0.017 meter, dan PDOP sebesar 2.561. Sebaliknya, skema titik ikat CAPI menunjukkan ketelitian paling rendah meskipun memiliki PDOP terbaik, yaitu 2.454. Hal ini mengindikasikan bahwa nilai geometri satelit yang baik tidak selalu berbanding lurus dengan ketelitian koordinat. Pada skema dua titik ikat, kombinasi CBRK–CBJR menunjukkan hasil yang lebih seimbang, namun sedikit lebih rendah dibandingkan penggunaan CBRK tunggal. Sedangkan pada skema tiga titik ikat (CBRK–CBJR–CAPI), tidak ditemukan peningkatan ketelitian yang signifikan dibandingkan skema individu terbaik.
Kata kunci : GNSS, CORS, titik ikat, ketelitian koordinat, metode statik, perataan jaringan

Creators:
DEWANTARA, ----
Subjects:
Depositing User:
Date Deposited:
09 Oct 2025 04:31
Last Modified:
09 Oct 2025 04:31
URI: https://repo.unwim.ac.id/id/eprint/1162

Actions (login required)

View Item
View Item