IDENTIFIKASI KESESUAIAN LAHAN KAWASAN INDUSTRI DI KABUPATEN BANTUL MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

Item Type:	Thesis
Title:	IDENTIFIKASI KESESUAIAN LAHAN KAWASAN INDUSTRI DI KABUPATEN BANTUL MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS
Abstract:	Kabupaten Bantul berada dekat dengan Kota Yogyakarta sebagai pusat ekonomi dan akan didukung dengan adanya Jogja Outer Ring Road (JORR). Dua hal tersebut menjadikan Kabupaten Bantul sebagai lokasi yang untuk mengembangkan kawasan industri. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan tingkat kesesuaian lahan guna pengembangan kawasan industri di Kabupaten Bantul. Dalam penelitian ini mengggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan skoring. Dari analisis menggunakan metode AHP menunjukkan besar bobot yang mempengaruhi untuk masing-masing parameter sebesar 21,491% penggunaan lahan, 9,761% jenis tanah, 13,183% kemiringan lereng, 16,708% jarak terhadap jalan utama, 12,057% jarak terhadap sungai, 13,771% jarak terhadap jaringan transportasi, dan 13,029% untuk jarak terhadap jaringan listrik. Pemetaan klasifikasi kesesuaian lahan untuk kawasan industri terhadap faktor fisik lahan dan aksesibilitas menghasilkan dua orde kesesuaian untuk pengembangan kawasan industri yaitu orde S (sesuai) sebesar 70,606%, sedangkan orde N (tidak sesuai) sebesar 29,394% dari luas total Kabupaten Bantul 51.635,427 Ha. Hasil pemetaan klasifikasi kesesuaian tersebut dibandingkan dengan RTRW Kabupaten Bantul tahun 2010-2030 menunjukkan tingkat kesesuaian lahan sebesar 76,861% dari luas total pola ruang industri sebesar 2.617,692 Ha. Kata Kunci : AHP, Kawasan Industri, Kesesuaian Lahan
Creators:	PUTRI, ANIKE LUTVIA
Subjects:	G Geography. Anthropology. Recreation > GA Mathematical geography. Cartography H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor
Depositing User:	Mrs. Ineu Nuraeni, S.Sos
Date Deposited:	03 Jun 2025 09:34
Last Modified:	03 Jun 2025 09:34
URI:	https://repo.unwim.ac.id/id/eprint/832

Kabupaten Bantul berada dekat dengan Kota Yogyakarta sebagai pusat ekonomi dan akan didukung dengan adanya Jogja Outer Ring Road (JORR). Dua hal tersebut menjadikan Kabupaten Bantul sebagai lokasi yang untuk mengembangkan kawasan industri. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan tingkat kesesuaian lahan guna pengembangan kawasan industri di Kabupaten Bantul. Dalam penelitian ini mengggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan skoring. Dari analisis menggunakan metode AHP menunjukkan besar bobot yang mempengaruhi untuk masing-masing parameter sebesar 21,491% penggunaan lahan, 9,761% jenis tanah, 13,183% kemiringan lereng, 16,708% jarak terhadap jalan utama, 12,057% jarak terhadap sungai, 13,771% jarak terhadap jaringan transportasi, dan 13,029% untuk jarak terhadap jaringan listrik. Pemetaan klasifikasi kesesuaian lahan untuk kawasan industri terhadap faktor fisik lahan dan aksesibilitas menghasilkan dua orde kesesuaian untuk pengembangan kawasan industri yaitu orde S (sesuai) sebesar 70,606%, sedangkan orde N (tidak sesuai) sebesar 29,394% dari luas total Kabupaten Bantul 51.635,427 Ha. Hasil pemetaan klasifikasi kesesuaian tersebut dibandingkan dengan RTRW Kabupaten Bantul tahun 2010-2030 menunjukkan tingkat kesesuaian lahan sebesar 76,861% dari luas total pola ruang industri sebesar 2.617,692 Ha.
Kata Kunci : AHP, Kawasan Industri, Kesesuaian Lahan