PEMANTAUAN PETA LAHAN SAWAH DILINDUNGI (LSD) BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (Studi Kasus : Desa Rancabango, Desa Langensari, Desa Cimanganten Kecamatan Tarogong Kaler Kabupaten Garut)

Item Type:	Thesis
Title:	PEMANTAUAN PETA LAHAN SAWAH DILINDUNGI (LSD) BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (Studi Kasus : Desa Rancabango, Desa Langensari, Desa Cimanganten Kecamatan Tarogong Kaler Kabupaten Garut)
Abstract:	Desa Rancabango, Desa Langensari, dan Desa Cimanganten merupakan desa yang berada di Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut. Pembangunan yang semakin meningkat di tiga desa tersebut menyebabkan alih fungsi lahan sawah di kawasan tersebut. Dampak alih fungsi lahan sawah menyangkut berbagai dimensi kepentingan yang luas yaitu, mengancam keberlanjutan swasembada pangan, mengurangi penyerapan tenaga kerja, pemubaziran investasi pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, menurunkan kualitas lingkungan hidup, dan mengganggu kemapanan struktur sosial masyarakat. Dalam rangka menanggulangi tingginya alih fungsi lahan sawah, pemerintah melakukan menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2019 tentang Pengendalian Alih Fungsi Lahan Sawah (Perpres No. 59/2019). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi perbandingan peta lahan sawah dilidungi (LSD) antara pemantauan dan hasil verifikasi survei di lapangan. Hasil penelitian menunjukan adanya perbandingan antara peta LSD dengan hasil verifikasi survei dilapangan pada survey tersebut. Penelitian ini memanfaatkan sistem informasi geografis (SIG) dan dapat disimpulkan adanya perbedaan antara peta LSD dengan hasil verifikasi survei di lapangan dan adanya faktor-faktor yang menjadikan perbedaan di desa tersebut. Dari hasil pemantauan dan verifikasi LSD di tiga desa tersebut dengan jumlah luas 262,2 Ha. Terdapat alih fungsi lahan sawah dilindungi seluas 3.482 Ha. 1.32% dari 17 objek. Perubahan penggunaan tanah yang terjadi berupa permukiman dan kawasan wisata. Kata kunci: Lahan Sawah Dilindungi, Alih Fungsi Lahan, LSD, SIG.
Creators:	RAMDANI, MOCH. FAHMI
Subjects:	G Geography. Anthropology. Recreation > GA Mathematical geography. Cartography
Depositing User:	Mrs. Ineu Nuraeni, S.Sos
Date Deposited:	21 May 2025 03:16
Last Modified:	21 May 2025 03:16
URI:	https://repo.unwim.ac.id/id/eprint/611

Desa Rancabango, Desa Langensari, dan Desa Cimanganten merupakan desa yang berada di Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut. Pembangunan yang semakin meningkat di tiga desa tersebut menyebabkan alih fungsi lahan sawah di kawasan tersebut. Dampak alih fungsi lahan sawah menyangkut berbagai dimensi kepentingan yang luas yaitu, mengancam keberlanjutan swasembada pangan, mengurangi penyerapan tenaga kerja, pemubaziran investasi pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, menurunkan kualitas lingkungan hidup, dan mengganggu kemapanan struktur sosial masyarakat.
Dalam rangka menanggulangi tingginya alih fungsi lahan sawah, pemerintah melakukan menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2019 tentang Pengendalian Alih Fungsi Lahan Sawah (Perpres No. 59/2019). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi perbandingan peta lahan sawah dilidungi (LSD) antara pemantauan dan hasil verifikasi survei di lapangan. Hasil penelitian menunjukan adanya perbandingan antara peta LSD dengan hasil verifikasi survei dilapangan pada survey tersebut.
Penelitian ini memanfaatkan sistem informasi geografis (SIG) dan dapat disimpulkan adanya perbedaan antara peta LSD dengan hasil verifikasi survei di lapangan dan adanya faktor-faktor yang menjadikan perbedaan di desa tersebut. Dari hasil pemantauan dan verifikasi LSD di tiga desa tersebut dengan jumlah luas 262,2 Ha. Terdapat alih fungsi lahan sawah dilindungi seluas 3.482 Ha. 1.32% dari 17 objek. Perubahan penggunaan tanah yang terjadi berupa permukiman dan kawasan wisata.

Kata kunci: Lahan Sawah Dilindungi, Alih Fungsi Lahan, LSD, SIG.